Dibalik rasanya yang pahit,
buah pare ternyata menyimpan banyak manfaat. Khasiat utamanya adalah untuk pengobatan diabetes mellitus (menurunkan gula darah).
Pare merupakan tanaman tropis dan subtropis. Selain di Indonesia, buah pare juga dijumpai di Cina, Taiwan, Vietnam, India, Filipina, Afrika, dan Karibia. Selain dijadikan sebagai sayuran, pare juga selalu dijadikan sebagai obat di negara manapun ia tumbuh.
Kandungan Buah
Rasa pahit pada pare berasal dari momordicine yang berkhasiat mengaktifkan enzim usus. Kandungan nutrisi per 100 g terdiri atas energi 20 kkal, karbohidrat 4,32 g, lemak 0,18 g, protein 0,84 g air 93,95 g.
Buah pare juga mengandung fixed oil, senyawa menyerupai protein insulin (polipeptida P atau insulin sayuran), glikosida, alkaloid (momordicine), elasterol, hydroxytryptamine, asam folat, vitamni (C, A, B1, B12, E), mineral (zink, kalium, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, mangan, tembaga), patotenic acid, lutein, likopen, dan serat. Peptida yang menyerupai insulin bermanfaat menurunkan kadar gula dalam darah dan urine.
Cara kerja protein yang menyerupai insulin dalam menurunkan kadar glukosa darah tidak melalui peningkatan keluarnya insulin oleh sel beta pankreas. Zat aktif charantin lebih kuat dalam menurunkan kadar glukosa darah daripada tolbutamide.
Khasiat
Selain sebagai penurun gula darah, pare juga berkhasiat sebagai antiradang, peluruh dahak, membersihkan darah dari racun,
meningkatkan nafsu makan, pereda demam, radang tenggorokan, penambah ASI, mengobati sakit lambung, disentri, infeksi cacing gelang, nyeri haid, dan malaria. Buah yang telah matang berkhasiat tonik pada lambung, antikanker terutama leukimia dan puluruh haid.
Daun pare juga memiliki banyak khasiat, diantaranya peluruh haid, pencahar, peransang muntah, pereda demam. Juga bisa dipakai untuk mengatasi terlambat haid, radang hati, radang usus, kencing nanah, sifilis, penyakit limpa, kolik, campak, luka, abses, bisul, sembelit, tidak nafsu makan, demam, dan cacingan.
Cara pemakaian
Buah pare bisa dikonsumsi dengan cara direbus, dibuat jus, atau ditumis. Untuk pemakaian luar, daun pare digiling halus lalu dibubuhkan pada luka bakar, bisul, abses, eksim, skabies, digigit serangga, biang keringat, dan menyuburkan rambut bayi.
Efek menurunkan kadar gula darah dari jus pare segar telah terbukti dengan penelitian pada binatang dan manusia. Untuk mengobati diabetes mellitus, konsumsi setiap hari 1 buah pare ukuran sedang yang direbus sebentar. Konsumsi selama 4 minggu lalu hentikan selama seminggu, lalu mulai lagi.
Untuk menghilangkan rasa pahit, cucilah buah pare yang telah dipotong-potong dengan air garam atau rebus sebentar di air yang telah ditambah sedikit garam.
Ibu hamil tidak dibolehkan minum rebusan daun pare dan buah pare karena kandungan zat aktifnya, alpha dan beta monorcharins, akan menstimulasi rahim dan bisa menyebabkan keguguran.
Referensi:
Khasiat Buah dan Sayur, dr. Setiawan Dalimartha dan dr. F. Adrian – Penebar Swadaya 2011
Tanaman Obat Indonesia 1, Prof. H. Azwar Agoes, DFAK, Sp.FK(K) – Salemba Medika 2010
Sumber :
http://proherbal.net/pare-si-pahit-pengusir-diabetes/